Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menyerukan penolakan terhadap hukuman mati karena menodai rasa kemanusian dan keadilan. Pernyataan tersebut ditegaskan karena hukuman mati bertentangan dengan hakikat kehidupan yang diberikan Allah, Sang Pencipta, serta Pemelihara Kehidupan.
“PGI menyatakan sikap, hukuman mati menodai rasa kemanusiaan dan keadilan dan karena itu bertentangan dengan hakikat kehidupan yang diberikan Allah, Sang Pencipta dan Pemelihara Kehidupan,” kata Sekretaris Eksekutif Bidang Diakonia PGI Jeirry Sumampow dalam siaran pers, Jumat (6/3).
Dalam pernyataan itu juga PGI mengatakan bahwa hukuman mati tidak memberikan ruang bagi orang untuk melakukan perbaikan diri atau pertobatan. Oleh karena itu, Jeirry menyatakan PGI menolak adanya pemberlakukan hukuman mati sebagai bentuk hukuman terhadap kejahatan.
PGI memberikan saran kepada Presiden RI Joko Widodo untuk lebih bijaksana dan mempertimbangkan kembali rencana eksekusi hukuman mati yang akan dilaksanakan beberapa hari ke depan. “Kami (PGI) menyerukan agar semua umat Kristiani mendoakan Presiden Jokowi agar diberikan hikmat dan kebijaksanaan dalam menyikapi pelaksanaan hukuman mati.”